KEPUTIHAN, IT’S NORMAL OR NOT ?


KEPUTIHAN, IT’S NORMAL OR NOT ?

 

Betapa penting arti kesehatan buat setiap orang. Termasuk juga kesehatan organ reproduksi. Khusus pada wanita, personal hygene mutlak jadi perhatian. Kondisi lembab pada organ intim bisa memicu timbulnya keputihan. Bagaimanapun kita juga harus paham akan tanda-tanda dari tubuh jika ada yang tidak beres. Keputihan juga perlu kita waspadai sebagai sinyal apakah organ reproduksi dalam kondisi sehat atau tidak, sehingga komplikasi kasus yang lebih berat bisa diminimalisir.

Keputihan adalah tanda yang tak boleh diabaikan begitu saja oleh wanita. Keputihan merupakan cairan yang mengandung campuran sekresi vagina dan lendir serviks. Jumlah keputihan yang diproduksi bervariasi dari setiap wanita, tetapi seringkali normal dan sehat. Kehamilan, perubahan hormon, atau adanya infeksi juga dapat mempengaruhi konsistensi dan jumlah keputihan.

Meski keputihan merupakan siklus normal dan teratur dalam reproduksi wanita, tetapi ciri keputihan tertentu bisa menandakan adanya gangguan kesehatan organ wanita. Ciri keputihan yang tidak normal dapat dilihat dari konsistensi cairan, bau, dan warna.

Biasanya, keputihan dimulai setelah seorang wanita mendapatkan periode menstruasi pertamanya. Secara alami manfaat keputihan yaitu menjaga kebersihan vagina, memberikan pelumasan selama hubungan seksual, dan dapat membantu mencegah infeksi. Ciri keputihan baik normal dan tidak normal dapat diidentifikasi dengan mudah. Berikut ciri-ciri keputihan normal dan tidak normal.

Ciri-Ciri Keputihan normal

Warna

Keputihan normal akan berwarna jernih. Warna keputihan yang berwarna putih mungkin adalah hal yang normal, terutama jika terjadi selama masa subur atau tepat sebelum periode menstruasi. Jika keputihan berwarna kuning pucat, tidak berbau, dan tidak disertai dengan gejala lain, keputihan ini tidak perlu dikhawatirkan. Selain itu, jika keputihan berupa bercak coklat atau berdarah bisa dikatakan normal ketika itu terjadi selama atau tepat setelah siklus menstruasi. Jika bercak terjadi selama waktu normal menstruasi dan setelah berhubungan seks tanpa perlindungan, ini bisa menjadi tanda kehamilan.

Konsistensi

Keputihan normal mungkin akan memiliki konsistensi tebal atau tipis, dan biasanya tidak berbau. Jumlah yang dihasilkan dan konsistensi dapat berubah pada waktu yang berbeda selama siklus menstruasi seorang wanita. Misalnya, keluarnya cairan bisa menjadi lebih berat, lebih tebal, dan lebih terlihat ketika seorang wanita berada pada masa subur. Jumlah keluarnya dapat berubah karena aktivitas seksual dan penggunaan alat kontrasepsi.

Tekstur

Keputihan yang normal biasanya jernih dan berair. Ini bisa terjadi kapan saja dalam sebulan. Selain itu, keputihan yang masih dikatakan normal jika cairan memiliki tekstur bening tetapi elastis seperti lendir, itu menunjukkan bahwa kemungkinan perempuan sedang berada di masa subur.

Ciri-Ciri Keputihan tidak normal

Penting untuk mengenali tanda-tanda keputihan yang tidak normal karena itu bisa menjadi tanda infeksi atau kondisi kesehatan lainnya. Jika mengalami keputihan yang tiba-tiba dan secara acak meningkat, merupakan tanda masalah. Perubahan lain yang mengindikasikan masalah adalah keluarnya warna kuning cerah atau kehijauan. Keputihan yang berlebih dapat mengindikasikan bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada vagina. Beberapa tanda yang mungkin menunjukkan keputihan dan infeksi vagina yang abnormal termasuk:

Perubahan warna

Jika keputihan berwarna putih namun cairannya kasar dan terlihat mirip dengan keju, ini mungkin disebabkan oleh infeksi jamur. Selain itu keputihan berwarna kuning juga patut diwaspadai,  keluarnya cairan kuning dapat menjadi tanda infeksi menular seksual (IMS) atau infeksi bakteri. Penyebab keputihan kuning dapat berupa:

  • Trikomoniasis, yang juga dapat menyebabkan gatal, nyeri saat buang air kecil, dan bau yang tidak sedap.
  • Chlamydia, yang sering tidak memiliki gejala.

Dalam kasus yang jarang terjadi, keputihan berdarah atau coklat dapat menjadi tanda kanker endometrium atau serviks. Bisa jadi masalah lain seperti fibroid atau pertumbuhan abnormal lainnya. Inilah sebabnya mengapa penting untuk melakukan Pap smear.

Rasa tidak nyaman

Vagina gatal, rasa terbakar, atau bau yang tidak biasa yang menyertai keluarnya cairan, adalah ciri keputihan yang patut diwaspadai. Infeksi bagi vagina juga dapat menyebabkan gatal dan terbakar pada vagina karena pertumbuhan berlebih dari jenis jamur yang disebut Candida.

Bau

Keputihan normal biasanya tidak berbau. Keputihan yang tidak normal biasanya diiringi dengan bau yang tidak sedap. Bau ini dapat berupa bau amis atau busuk. Bau ini biasanya disebabkan oleh bakteri atau jamur.

Cara atasi keputihan tidak normal

Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah infeksi vagina yang dapat menyebabkan keputihan yang tidak normal:

  • Jaga kebersihan vagina dengan mencuci secara teratur dengan sabun tanpa aroma. Gunakan sabun dan pembalut tanpa aroma. Produk beraroma dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri dalam vagina, yang dapat meningkatkan risiko infeksi. Produk ini dapat menghancurkan bakteri baik yang membantu mencegah infeksi vagina.
  • Selalu membersihkan dari arah depan ke belakang untuk mencegah bakteri masuk ke dalam vagina dan menyebabkan infeksi.
  • Kenakan celana katun 100% yang menyerap kelembaban dan dapat mencegah infeksi jamur, hindari penggunaan celana yang terlalu ketat.
  • Menjaga Berat Badan tetap Ideal karena kelebihan berat badan meningkatkan kelembapan pada vagina dan dapat meningkatkan resiko infeksi bakteri dan jamur.
  • Konsumsi makanan sehat seperti sayuran, buah, biji-bijian, protein dan lemak sehat dapat memberikan nutrisi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh serta kesehatan vagina.
  • Lakukan hubungan seks yang aman dengan pasangan resmi.
  • Lakukan pemeriksaan pap smear secara berkala.