“Barang siapa menabur dengan air mata akan menuai dengan sorak sorai, semua akan indah pada waktunya. Ungkapan hati ini meluncur ringan dari sosok Bidan Teladan dari Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Mutiara dari Timur, Feby, begitu biasa dia dipanggil, mengawali kisah perjalanan nya sebagai seorang Bidan.
Jika menengok ke belakang, Feby tidak akan mengira bahwa perjalanan hidupnya yang penuh dengan kerikil tajam akan berujung pada titik terbaik dalam hidupnya. Menjadi seorang Bidan. Cita-cita yang tertanam dalam sanubarinya sejak masih gadis belia. Feby lahir di Lembata, Flores, 14 Desember 1970 di tengah keluarga petani. Karena keterbatasan biaya tidak melanjutkan ke jenjang SMA. Ketertarikannya pada kesehatan membawanya bekerja di BP/BKIA swasta di tahun 1987 s.d 1992.
Pada Juni 1993, Feby bisa mengikuti seleksi SPK. Dari 250 peserta, diterima hanya 10 orang saja termasuk Feby di dalamnya. Mulailah Feby sekolah di SPK Depkes Dili Timor Timur (Timor Leste) dengan keterbatasan biaya. Tekad yang kuat untuk tidak menyerah, membawa Feby untuk bertemu dengan seorang Donatur yang bersedia membiayai sekolahnya sampai tamat di tahun 1996. Setelah lulus Feby menjalani tugas ikatan dinas selama 1 tahun di BP/BKIA Aimutin Timor Leste. Tahun 1997 melanjutkan pendidikan D1 Pendidikan Bidan selama 1 tahun Ada saja tangan-tangan Tuhan yang menuntunnya bertemu orang baik yang bersedia membantu biaya pendidikannya. Setelah lulus tahun 1998, Kanwil Kesehatan menempatkannya bertugas di Kabupaten Manatuto, tepatnya di Puskesmas Soibada Timor Timur. Di Juli 1999 dikembalikan ke Kanwil Dili karena pergolakan Timor Timur merdeka. Kondisi ini membawa Feby mengungsi ke Kupang, NTT. Di akhir tahun 1999, Feby menikah dengan seorang polisi, Fransisco Sarmento dan ikut pindah tugas di Satbrimobda Kabupaten Sikka Maumere. Feby bertugas di Polindes Krokowolong, Maumere. Lalu, 2 tahun kemudian suami pindah tugas di Polres TTU lanjut bertugas di Polsek Wini, sedangkan Feby bekerja di Polindes Fatumtasa sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT). Tahun 2005 Feby lulus tes CPNS dan pindah tugas di Polindes Naiola, yang masuk wilayah Puskesmas Noemuti, TTU sampai dengan tahun 2012.
Tuhan Maha Baik. Pada Juli 2012 kesempatan belajar kembali datang. Akbid Harapan Mulya Ponorogo bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kefamenanu Timor Tengah Utara, NTT memberikan tugas belajar kepada 48 orang Bidan pendidikan D1 untuk lanjut ke pendidikan Diploma III, yang ditempuh selama 2 tahun. Feby dan rekan-rekan sejawatnya selama 2 tahun tinggal di Ponorogo, meninggalkan keluarga, hanya untuk belajar, kuliah di usia yang tidak lagi muda. Awal yang berat karena harus berpisah jauh dari keluarga dan sanak saudara. Dukungan suami dan anak-anak tercinta yang membuatnya Forex Broker Review kuat bertahan.
Kuliah di Akbid Harapan Mulya Ponorogo memberi nilai dan warna tersendiri dalam diri Feby. Motivasi tinggi untuk maju dan berkembang lebih baik dari sisi keilmuan sebagai cambuknya setiap saat ketika kerinduan akan keluarga datang mendera. Dosen-dosen dan tenaga pendidikan di Akbid Harapan Mulya Ponorogo begitu hangat dan bersahabat memberikan pelayanan pendidikan. Support yang berkesinambungan dalam proses pendidikan menuntun Feby lulus tepat waktu dan wisuda pada tahun 2014 dengan gelar Ahli Madya Kebidanan (A.Md.Keb).
Feby kembali bertugas di bagian KIA Puskesmas Noemuti. 1 tahun kemudian karirnya meningkat menjadi Bidan Koordinator dan 2 tahun kemudian dipercaya menjadi Penanggung Jawab Ruang Bersalin di Puskesmas Noemuti sampai dengan sekarang. Menjadi seorang bidan bagi Feby adalah profesi yang membanggakan karena bisa lebih bermanfaat bagi orang lain, menolong pertaruhan nyawa ibu dan bayi dalam persalinan serta paling utama adalah profesi bidan merupakan ladang pahala kehidupan.