Pandangan mata berbinar, senyum yang selalu terukir melengkapi gambaran sosok cantik dan mandiri, Ryza Ayu Permadani, dara asli Ponorogo yang pergi ke negeri seberang untuk menyumbangsihkan ilmunya bagi kesehatan banyak orang.Heng-An Nursing Home, Taiwan adalah tempat Ryza berkutat dengan orang sakit dari bayi neonatus sampai usia lanjut. Pengalaman di organisasi kemahasiswaan Akbid Harapan Mulya Ponorogo, almamaternya, menempanya menjadi pribadi yang mudah beradaptasi dan tahan banting dalam berbagai kondisi yang sarat persaingan di dunia kerja.
Namaku Ryiza Ayu Permadani, lahir di Ponorogo 23 Desember 1993. Aku anak ke tiga dari 3 bersaudara, putri dari Bapak Jemakir dan Ibu Fitriyah. Ryiza adalah panggilan akrabku. Aku lahir dari keluarga yang sangat sederhana.
Aku mulai kuliah pada bulan September tahun 2014, aku sangat senang karena dekat dengan rumah hanya sekitar 2 km, kualitas pendidikan bagus, murah dan banyak lulusan alumni Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo yang sukses. Aku sangat bersemangat, hampir semua kegiatan perkuliahan, kegiatan organisasi internal dan eksternal aku ikuti. Banyak kegiatan positif, ilmu, pengalaman aku dapatkan. Meskipun lelah dengan tugas, praktik lapangan tapi ketika diri ini bermanfaat bagi orang lain, rasanya luar biasa.
Pada 18 Oktober 2016 Alhamdulillah aku wisuda dengan nilai Indek Prestasi Kumulatif (IPK) yang memuaskan. Setelah mencari berbagai informasi dan melamar pekerjaan aku memutuskan untuk mengikuti kakak tingkat untuk bekerja ke luar negeri Taiwan, tepatnya sebagai asisten perawat / nursing AIDE. Tergolong nekat memang tapi aku percaya ini batu loncatan yang lumayan bagus.
Tahun 2017 aku sampai di Taiwan Heng-An Nursing Home. Tugas di tempat kerjaku, merawat orang sakit dari bayi neonatus sampai lanjut usia . Tugas hari-hariku sangat berat dan padat. Aku jalani dengan ikhlas. Semua rasa lelah, rindu keluarga akan luntur ketika menerima gaji bulanan dan bisa mengirimkannya kepada keluarga dirumah. Banyak sekali pengalamanku yang menarik disini apalagi pengalaman sedih ada ribuan, tetapi dari pengalaman-pengalaman itulah terbentuklah karakterku sebagai manusia yang kuat sabar dan selalu bersyukur. Berbakti dan membanggakan kedua orang tua adalah pencapaian luar biasa bagiku.
Hidup itu belajar dari masa lalu dan untuk masa depan, kalau dalam hidup kita sudah tidak mau belajar maka hati dan pikiran kita sudah mati rasa. Sukses bisa didapat dimana saja asal kita berani untuk berbuat, bertanggung jawab dan terus belajar.