Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam menciptakan sumber daya manusia berkualitas guna mewujudkan masyarakat dengan derajat kesehatan yang tinggi, serta sebagai sarana untuk mengembangkan diri baik aspek jasmani maupun rohani. Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka keberadaan Perguruan Tinggi khususnya Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo, harus mampu berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang sebagai bagian dari pembangunan nasional. Disamping itu, berdirinya Akbid Harapan Mulya Ponorogo dilandasi pemikiran sebagai berikut:
Berdasarkan Izin Operasional No: 223/D/O/2006, maka Akbid Harapan Mulya Ponorogo menyelenggarakan program studi D3 Kebidanan. Pada saat itu menjadi satu-satunya Akademi Kebidanan di wilayah Eks Karesidenan Madiun. Seiring dengan berkembang dan persaingannya dengan Akbid baru di wilayah Eks Karesidenan Madiun, dalam masa 16 tahun berdiri, Akbid Harapan Mulya Ponorogo terus berbenah dan selalu berinovasi secara profesional. Beberapa prestasi telah diraih, yaitu : Perguruan Tinggi berprestasi di bidang Tata Kelola dan Kelembagaan, Kampus Unggulan serta Perguruan Tinggi Swasta berprestasi dari Kopertis wilayah VII Jatim. Berdasarkan visi dan misinya Akbid Harapan Mulya Ponorogo senantiasa menyelenggarakan amanah Tri Darma Perguruan Tinggi. Saat ini Akbid Harapan Mulya Ponorogo sudah terakreditasi institusi oleh BAN PT dan terakreditasi prodi oleh LAM-PT Kes serta menjadi satu-satunya Akbid yang memiliki alumni terbanyak dari Program Reguler maupun Program Transfer sekitar 853 orang yang tersebar di wilayah Jawa, Kalimantan, Sumatra, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Flores, dan Timor Leste serta telah mewisuda 14 periode.